Selasa, 18 November 2008

Investor Pariwisata Tunggu Cetak Biru Aceh Baru

Oleh Endonesia

Pemulihan usaha pariwisata di kawasan wisata Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) yang rusak terkena gempa bumi dan tsunami pada 26 Desember 2004 menunggu selesainya cetak biru.


''Untuk pembangunan kembali sarana pendukung di kawasan wisata seperti di Lampu'uk, Lhok Nga dan juga di Ulue Lhue masih menunggu selesainya cetak biru pembangunan kembali NAD pascatsunami yang ditargetkan akan selesai dalam waktu dekat,'' kata Wakil Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NAD, Drs. Nurdin Ahmad di Ban da Aceh, Jumat.


Untuk pemulihan kawasan wisata terutama yang terletak di pinggir pantai pascatsunami, akan memperhatikan faktor-faktor pemulihan lingkungan sehingga dapat mengembalikan keseimbangan alam.


''Sesuai dengan wacana yang ada saat ini, pembangunan hutan bakau di sepanjang pantai akan dilakukan untuk mengurangi abrasi pantai. Nanti hal itu bisa dikembangkan menjadi potensi wisata agro,'' ujar Nurdin.


Meski baru saja mengalami bencana alam yang dampaknya membuat infrastruktur di beberapa lokasi wisata di NAD rusak, Nurdin optimis pariwisata di Aceh dapat tumbuh kembali.


''Secara tidak langsung, musibah yang menimpa NAD ini meninggalkan hikmah. Salah satunya adalah hampir seluruh dunia mengetahui Aceh. Meski dalam rangka memberikan bantuan, mereka datang ke sini dan bisa melihat bagaimana potensi keindahan alam Aceh,'' tuturnya.


Salah satu usaha yang akan dilakukan oleh Dinas Pariwisata Provinsi NAD untuk memulihkan sektor pariwisata di Aceh adalah mengundang sejumlah travel untuk datang mengunjungi Aceh, sehingga dapat melihat kondisi bumi Serambi Mekkah pasca tsunami.


Menurut Nurdin, pekerja di sektor pariwisata yang meninggal dan kehilangan pekerjaannya akibat gempa bumi dan tsunami yang melanda sebagian kawasan wisata di NAD diperkirakan mencapai 25.000 orang.


''Kelihatannya beberapa investor mulai tertarik untuk membuka usaha travel dan perhotelan di NAD,'' ujarnya.


Nurdin berpendapat, sebetulnya NAD mempunyai potensi wisata yang cukup besar. Namun kondisi konflik yang terjadi di daerah tersebut memberikan dampak yang cukup besar pada sektor pariwisata. ? lin

http://www.endonesia.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=22&artid=615

Tidak ada komentar: